Ke Perpustakaan Nasional Yuk!

HOMESCHOOLING INDONESIA - Kalau diingat-ingat baru beberapa kali mengajak anak ke perpustakaan. Karena memang belum ada waktu yang disediakan khusus. Jadwal homeschooling anak-anak memang selalu berubah-ubah tergantung jadwal kerja suami dan juga kesehatan anggota keluarga. Kalau keseharian di rumah sebenarnya banyak buku yang dibaca oleh anak-anak. Bahkan terkadang si sulung bermain seolah-olah sedang berada di perpustakaan bersama adik atau temannya.

Terakhir ke Perpustakaan beberapa waktu lalu(28 Februari 2018) adalah ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mobil kami sempat salah masuk jalur. Namun diarahkan petugas penjaga untuk mundur ke arah jalur masuk dengan sigap.
Untuk memasuki gedung yang baru diresmikan Presiden tanggal 14 September 2017 lalu kami memutari dahulu gedung kecil di depannya. Gedung kecil itu semacam galeri. Namun saya dan keluarga tidak singgah ke sana karena langsung menuju lokasi parkir.

Karena kami tampak masih kebingungan, seorang petugas yang ramah memberitahukan kami untuk menuju ke lantai 7 agar anak-anak bisa menikmati koleksi buku di sana. Namun di dalam lift kami bertemu anak muda(hehe udah emak-emak ya udah tua deh) yang memberitahukan bahwa pendaftaran anggota ada di lantai 2. Jadi di lift kami memutuskan untuk ke lantai 2 dulu melakukan pendaftaran.

Masuk ke lantai 2 suami bertanya ke petugas mengenai pembuatan kartu anggota, ternyata untuk anak dibutuhkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), artinya harus lihat NIK anak di KK. Alhamdulillah KK dibawa tapi tertinggal di kendaraan. Suami buru-buru ke parkiran dan sayapun bersama anak-anak beranjak terus masuk ke ruangan. Terlihat beberapa tempat duduk yang nyaman dan ada beberapa pengunjung yang sedang duduk santai. Lalu saya melihat deretan komputer yang cukup banyak disediakan. Setelah melihat keterangannya ternyata komputer itu digunakan untuk pendaftaran. Jadi pendaftaran dilakukan secara mandiri lalu mengantri untuk pengambilan kartunya setelah dibuatkan oleh petugas.

Karena saya merasa sudah saatnya bayi diberi makan sayapun mencari tempat yang nyaman untuk bisa menyuapi. Saya memilih beranjak ke bagian luar, terlihat tatanan tanaman yang belum selesai dikerjakan dan beberapa tempat duduk yang bisa ditempati. Namun di bagian lain terlihat sudah cukup rapi dan sepertinya bagus untuk dinikmati jika semua sudah rampung. Saya melihat dari kejauhan ujung Monumen Nasional yang menjadi pemandangan menarik. Dengan nyaman sayapun menyuapi bayi yang mulai tidak sabar untuk makan.
Sementara anak-anak mengekspose bagian luar dengan berlarian ke sana kemari. Ketika sang ayah sudah kembali merekapun menghampirinya untuk ikut melihat proses pendaftaran.

Selesai mendaftar di komputer, suami berniat antri untuk mengambil kartu. Seorang petugas lalu menghampiri dan bertanya nomor antriannya. Suamipun memperlihatkan nomor antrian yang dipegangngya. Karena nomor antriannya masih panjang, petugas itupun menganjurkan untuk segera mengeksplore Perpusnas, karena kartu anggota bisa diambil belakangan, bahkan pada kedatangan selanjutnya juga tidak masalah. Namun nomor antrian itu tetap harus disimpan dengan baik agar saat pengambilan kartu tidak bermasalah.

Dengan riang anak-anakpun bersemangat menuju lantai 7. Terlihat antusiasme mereka di wajah-wajah yang ceria. Karena sangat bersemangat mereka segera masuk ruangan dengan membuka sepatu di depan pintu, sayapun mengarahkan anak-anak untuk meletakkan sepatu pada tempat yang disediakan seperti yang diberitahukan petugas. Memang awalnya tidak terlihat ada tempat sandal/sepatu. Ternyata tempatnya ada penutupnya. Anak-anak meletakkan sepatu mereka dengan rapi lalu berebut untuk memasuki ruangan. Saat meletakkan tas di tempat yang disediakan (bisa dikunci dengan baik) saya sekilas mendengar hp memberikan tanda waktu shalat. Sayapun mencari mushalla untuk melaksanakan shalat. Mushalla terletak di bagian kanan luar ruangan, dengan ukuran cukup luas dan rapi. Sayangnya jam dindingnya tidak berfungsi, tapi secara umum ruangannya rapi dan bersih.

Mengisi buku tamu


Selesai shalat sayapun mengajak anak untuk mengisi buku tamu. Perlahan si sulung mengisi buku tamu. Lalu anak kedua yang baru belajar menulispun juga saya minta untuk mengisi sendiri buku tamu tersebut. Pelan namun emaknya harus sabar. Sambil menulis ia bertanya huruf apalagi yang harus ditulis selanjutnya. Dan seperti biasanya sambil menulis ia akan mengoceh mengenai hal berhubungan dengan tulisan itu.

Bayi dengan riang merangkak ke sana kemari. Lalu anak-anak mengitari ruangan mencari buku yang mereka suka. Terdapat banyak tempat duduk nyaman untuk membaca. Ada anak-anak lain yang juga membaca di sana. Anak-anak berusaha kenalan dengan anak lainnya.

Bayi digoda pengunjung lain


Si sulung dengan nyaman duduk sambil membaca buku yang dia suka. Karena anak kedua masih belum bisa membaca ia memilih buku dengan banyak gambar. Ia terlihat serius memperhatikan buku di genggamannya.
Selain membaca di bagian dalam terdapat tempat duduk di bagian luar untuk bisa dinikmati udaranya. Ada ruang khusus juga untuk menyusui bayi. Saat melihat bayi tertidur di karpet, petugasnya menyarankan sebaiknya ke ruangan itu saja. Namun karena saya sambil mengawasi anak-anak jadi ya tidak bisa ke sana.

Sedang asyik membca


Anak-anak terlihat antusias dengan buku-buku yang ada di sana. Saya lihat cukup banyak buku terjemahan yang disediakan.
Semoga makin banyak juga koleksi buku karya anak bangsa yang ditampilkan ke depannya.
Dinding ruangan dibuat cerah dan dipenuhi warna warni yang menarik untuk mata anak. Ruangan terang dan baik untuk membaca. Namun karpet yang nyaman menggoda untuk rebahan sejenak di atasnya.
Cukup banyak buku yang hendak dibaca si sulung. Dia terlihat ceria mengetahui begitu banyak buku menarik di sana dan bisa dengan santai membacanya.




Emakpun tak kalah dengan anak-anak mengambil satu buku untuk dinikmati. Dan di bagian buku terlihat keterangan, untuk buku yang diambil diletakkan di meja petugas setelah dibaca. Sepertinya dimaksudkan supaya penempatan buku bisa dilakukan dengan cepat dan rapi.

Beberapa menit berlalu sepertinya sore sudah menyongsong. Anak-anakpun diajak untuk menyudahi membacanya. Namun terlihat mereka kecewa, berharap untuk bisa berlama-lama di sana. Menurut petugasnya memang hari senin hingga kamis Perpusnas dibuka cukup lama mulai pukul 08.30 hingga pukul 18.00. Sementara pada hari Jum'at dibuka pada pukul 09.00 dan tetap ditutup pukul 18.00. Sedangkan sabtu dan minggu dibuka pukul 09.00 dan ditutup pukul 16.00.

Saat kami berkemas mengambil tas dan mengobrol sebentar dengan petugas, diinformasikan bahwa buku untuk anak belum bisa dipinjam untuk dibawa pulang. Menurut petugas jumlah buku belum mencapai target. Semoga ke depannya bisa mencapai target ya, aamiin.

Kamipun berniat untuk segera ke parkiran. Saat lift belum mencapai parkiran tiba-tiba seorang petugas memasuki lift dan memberitahukan bahwa ada pemandangan bagus di lantai 24. Suami tertarik untuk ke sana. Lalu kamipun menuju lantai 24. Dipandu petugas kamipun menuju lokasi yang dimaksud. Ternyata dari lantai tersebut bisa melihat dengan jelas lokasi Monumen Nasional. Pemandangan yang cukup menakjubkan. Beberapa fotopun dijepret di sana. Anak-anak bergembira saat difoto. Karena merasa lapar kami mencari informasi lokasi tempat makan.




Ternyata terdapat kafetaria di lantai 4. Buru-buru kami ke sana, berharap segera mengisi perut dengan sedikit camilan. Sayangnya semua mulai berkemas dan tidak melayani pemesanan lagi. Dengan menahan rasa kapar kamipun bergegas ke parkiran. Dan mengakhiri kunjungan ke Perpusnas hari itu.

Mobil dipacu suami untuk mencari tempat makan terdekat. Namun macet di jalanan membuat kami tak berdaya. Baiklah, bersabar harus jadi makanan yang diandalkan. Lain kali sebaiknya tidak melupakan untuk menyediakan sedikit camilan di mobil.

Itu sedikit cerita kunjungan anak-anak ke Perpusnas. Anak-anak homeschooling memang bisa merubah jadwal sewaktu-waktu, kunjungan itu sebenarnya tidak direncanakan sebelumnya. Kebetulan suami mengambil libur sehari untuk mengurus keperluan lain.
Semoga bermanfaat. 

Komentar

  1. Informasi yang bagus Bu... Bisa masuk ke rencana destinasi bersama anak anak.
    Terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar