Wisata Edukasi Taman Lebah Cibubur

Homeschooling Indonesia - Minggu siang 30 September 2018 tanpa perencanaan sebelumnya saya bersama suami dan anak-anak berangkat menuju Taman Lebah Cibubur. Saya minta ke suami agar membeli makanan di luar untuk dimakan di sana. Anak-anak bersorak "asyik, kita piknik". Usai melaksanakan shalat zuhur kami menuju ke atm sebentar lalu membeli makanan cepat saji(biasanya hari sabtu dan minggu adalah hari libur memasak bagi emak). Namun air putih seperti biasa dibawa dari rumah.

Memasuki komplek Buperta kendaraan kami dikenai biaya Rp. 10.000 untuk masuk. Lokasi taman lebah berada tepat setelah pintu keluar Buperta. Memang harus memutar dulu untuk sampai ke taman ini, karena tidak ada akses langsung ke sana. Sesampainya di tujuan perut sudah berbisik "lapar". Kami menggelar tikar di dekat pohon rindang dan segera makan, meski seperti biasa bayi tidak bisa diam. Dia seolah menemukan tempat baru untuk dijelajahi. Berkali-kali harus didudukkan dan diajak makan. Berhubung hari libur, pengunjung taman cukup banyak, namun tidak terlalu ramai. Jadi nyaman untuk bersantai bersama keluarga. Banyak yang memanfaatkan tempat-tempat di sana untuk reunian bersama teman-teman atau bersama keluarga besar.

Setelah semua selesai makan dengan proses yang cukup merepotkan anak-anak bergegas menuju beberapa kotak sarang lebah. Seorang pemandu siap menjelaskan segala sesuatu tentang lebah. Suami membayar wisata edukasi ini sebesar Rp. 20.000/anak. Pemandu itu dengan baik menjelaskan banyak hal tentang lebah. Anak-anak menggunakan jaring pengaman agar tidak disengat. Namun lebah-lebah itu tidak menggigit jika tidak diganggu, bahkan bayi berlarian di sekitar tempat itu, Alhamdulillah lebahnya tidak menyengat, hanya orang lain yang melihat merasa khawatir dan menegur.

Bayi asyik memperhatikan lebah


Kotak lebah dibuka dan terlihat beberapa lebah berterbangan dan banyak yang tetap hinggap di sarangnya, anak-anak sedikit mengambil jarak. Dari keterangan pemandu yang sekali-sekali menyemprotkan air ke sarang (agar lebah tidak agresif) ternyata banyak produk yang dihasilkan oleh lebah.
Pertama lebah menghasilkan Propolis atau lem lebah, yaitu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Propolis biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, propolis juga bermanfaat untuk kulit serta biasanya digunakan untuk bahan sabun cair. Pemandu menunjuk ke sesuatu yang lengket di sekeliling sarang lebah yang berwarna cokelat tua kehitaman. Produk itu cukup kental dan lengket.

Serius melihat sarang lebah


Lebah juga menghasilkan serbuk sari bunga atau bee pollen. Ini yang sering saya dengar namun tidak terlalu paham mengenai produk ini. Menurut pemandu produk ini dipanen dengan menggunakan jebakan tertentu, dan dihasilkan di luar sarang. Saat itu kami tidak bisa melihat langsung karena tidak ada jebakan di sarang. Serbuk sari bunga ini dapat dikonsumsi oleh manusia dan memberikan manfaat untuk tubuh.

Produk yang selanjutnya dihasilkan lebah adalah Royal jelly. Royal Jelly merupakan bahan makanan yang diperuntukkan bagi larva calon ratu dan juga ratu lebah, yang dihasilkan oleh lebah madu dari jenis lebah pekerja muda melalui proses metabolisme dengan bahan baku madu dan pollen. Royal Jelly biasa dikonsumsi manusia untuk memelihara kesehatan namun tidak disarankan untuk anak-anak.

Madu adalah hal umum yang diketahui banyak orang dihasilkan oleh lebah, namun madu bukanlah berasal dari kotoran lebah. Madu berasal dari nektar bunga yang dihisap lebah disimpan sementara di dalam tubuhnya(bukan di bagian pencernaan) untuk kemudian diberikan pada lebah yang ada di sarang. Lebah di sarang memproses nektar dengan menambahkan enzim tertentu di dalam tubuhnya lalu diteteskan pada sarang lebah. Madu tersebut kadar airnya masih tinggi sehingga diproses agar kadar air berkurang. Terlihat pada sarang lebah madu yang mengkilap tidak ditutupi. Ada madu yang ditutupi masih transparan lalu ada yang sudah tertutup rapat(berwarna keputihan). Madu yang sudah tertutup rapatlah yang sudah bisa dipanen. Ketika pemandu merobek sedikit dengan ujung jari bagian madu yang sudah siap panen anak-anak mencicipi madu yang lezat. Beberapa lebah terlihat menikmati madu yang terbuka tersebut.

Memegang sarang lebah


Selain produk-produk di atas ternyata sarang lebah juga merupakan produk bermanfaat yang dihasilkan lebah. Produk ini biasanya digunakan untuk bahan kosmetik seperti bahan krim rambut. Pengetahuan anak pertama mengenai sarang lebah sudah cukup bagus, dan ia tahu kenapa sarang lebah itu segi enam, kenapa bukan bulat dan kotak.
Di komplek taman lebah ini juga dimanfaatkan sengatan lebah untuk pengobatan. Kebetulan suami sudah pernah mencoba, sementara saya karena menyusui dilarang untuk mencobanya. Lebah yang sudah menyengat akan sulit untuk bisa terbang dan akhirnya dalam waktu singkat mati.

Dari penjelasan itu ternyata banyak hal yang selama ini tidak saya ketahui tentang lebah, ada beberapa hal yang bahkan keliru. Semoga anak-anak mendapatkan pengalaman juga. Dan semoga anak-anak belajar betapa Maha Kuasa-Nya Allah Subhanahu wata'ala.

Usai mendengarkan penjelasan kami bertanya banyak hal dan seperti tidak mau puas.

Menurut pemandu usia lebah ratu 4-5thn sama dengan rentang usia sarang lebah. Sarang lebah akan mengeras dan ditinggalkan lebah jika sudah mencapai 4 atau 5 tahun.
Sementara lebah pekerja usianya hanya sampai 2 bulan dan lebah jantan berusia sampai 3 bulan.
Satu kotak lebah madu hanya ada 1 ratu lebah. Dalam satu kotak lebah ada beberapa kerangka sarang lebah. setelah ratu kawin dengan lebah jantan, sepanjang usianya selanjutnya ia akan bertelur terus menerus di dalam sarang. Lebah jantan selain kawin dengan ratu juga bertugas menjaga sarang.

Oya, bapak pemandu juga menjelaskan kalau madu dipanen tidak dengan merusak sarangnya. Pertama sarang lebah diambil lalu dibersihkan dari lebah. Lebahnya diusir dulu sebentar dari sarangnya. Sarang tersebut diletakkan berdiri pada suatu alat yang berputar seperti alat pengering pakaian. Setelah madu diambil, sarangnya dikembalikan ke kotak untuk kembali diisi madu oleh lebah-lebah.

Selama proses edukasi berlangsung terlihat banyak orang berlalu lalang memperhatikan. Jelang sore masih banyak pengunjung yang berdatangan meski tidak ramai. Ada yang hanya berkeliling melihat lalu keluar lagi. Ada juga yang bermain ayunan saja kemudian berlalu.

Puas menikmati wisata edukasi anak-anak bermain ayunan dengan gembira. Begitu ashar menjelang kami bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju mushalla di dekat loket pembelian tiket masuk. Anak-anak senang dengan kegiatan hari itu, semoga bermanfaat untuk digunakan ke depannya. Atau untuk dikenang sebagai kenangan bahagia suatu saat nanti.
Buat pembaca semoga bermanfaaf ^_^

Komentar