Ujian Paket A untuk alternatif Ijazah setara SD bagi anak homeschooling

Homeschooling Indonesia - Banyak yang menpertanyakan anak homeschooling itu ijazahnya bagaimana? Ada beberapa pilihan mendapatan ijazah salah satunya adalah melalui Ujian Paket. Di sini saya akan berbagi cerita anak-anak homeschooling mengikuti Ujian Paket A. Sebelumnya saya jelaskan dulu bahwa ini adalah cerita beberapa orangtua homeschooler yang mengikutkan anaknya ujian paket A, jadi ini bukan pengalaman pribadi saya.
Ada 3 cerita yang saya dapatkan dari beberapa website dan melalui jalur pribadi.



Saya membagi menjadi 3 bagian cerita dan nanti akan dibuat sebuah kesimpulan di bawahnya.

Cerita Pertama.
Cerita ini ditulis pada tanggal 3 Juli 2017 ( klik di sini) oleh seorang ibu dari 2 anak.
Beliau tinggal di daerah Tangerang selatan dan awalnya memilih PKBM Bina Insan Kamil untuk UNPK (Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan) atau biasa disebut Ujian Paket A yang akan diikuti anaknya.
PKBM ini tidak mewajibkan siswanya hadir dan bahan pelajaran bisa diakses di website.
Biaya yang dibayarkan adalah 2 juta dari bahan belajar sampai mendapat ijazah.
Namun tidak berapa lama ternyata beliau ditawari temannya untuk mendaftar di Salatiga.
Dengan biaya gratis dan tidak mewajibkan hadir juga saat belajar.
PKBM Tunas Harapan(yang di Salatiga) aktif memberikan informasi mengenai persiapan ujian, pendaftaran NISN(Nomor Induk Siswa Nasional), mengirimkan soal-soal ujian sekolah dan info try out.
Pendaftaran adalah setahun sebelum ujian dan saat ujian usia anaknya 12 tahun.

Cerita Kedua.
Dari seorang teman inisial FZP bercerita melalui jalur pribadi.
Anak pertama beliau sudah ujian Paket A tahun ini di bulan Mei.
Pendaftaran juga dilakukan setahun sebelumnya di PKBM Yayasan Generasi Juara.
Ada biaya bulanan dan biaya ujian namun yang bersangkutan tidak menyebutkan jumlahnya.
Materi dan kegiatan belajar bisa diakses melalui internet.
Ada kewajiban hadir untuk kelas onlinenya sementara untuk yang di wilayah Bandung dan Jabodetabek diwajibkan hadir saat playdate per bulan. Peserta di luar wilayah itu wajib mengirim video kegiatan seperti yang ditentukan.
PKBM membuatkan raport dan menurut pengakuan temanku ini nilai raport benar-benar diambil dari kemampuan anak.
Untuk info PKBM selengkapnya bisa berkunjung ke website generasijuara.sch.id.

Cerita ketiga.
Saya sadur dari web rumahinspirasi.
Ini pengalaman putera pertama pak Aar pada tahun 2013 di PKBM Bina Bangsa Salatiga.
Seperti yang ditulis, raport diberikan formatnya okeh pihak PKBM untuk diisi oleh orangtua.
Di sini orangtua homeschooler merasa sedikit kesulitan mengisinya karena mirip dengan raport sekolah.
Jadi mereka melakukan ujian sendiri dan menjadikannya bahan isian raport.
Mengenai biaya tidak dibahas pada tulisan ini.
Pendaftaran dilakukan setahun sebelum ujian.



Demikian 3 cerita orangtua homescholer mengikutkan anaknya Ujian Paket A.
Dari ketiga cerita di atas masing-masing PKBM mempunyai kebijakan sendiri mengenai biaya, raport serta proses belajar. Dan wilayah tidak mengikat ya, jadi bisa memilih PKBM daerah mana saja. Bagi orangtua yang mencari PKBM terdekat di rumahnya bisa melihat di sini.



Jujur saja sebagai ibu saya masih berharap ke depannya anak-anak masuk Universitas tidak harus melalui jenjang-jenjang ijazah bertingkat-tingkat. Saya berandai suatu waktu penerimaan kuliah cukup dengan Daftar riwayat Hidup, tes tertulis, dan wawancara.
Untuk kuliah memang saya berharap mungkin anak bisa kuliah suatu saat, banyak ilmu yang lebih fokus.
Salah satu anak saya berandai menjadi seorang ilmuwan. Kalau jalurnya tidak melalui formal mungkin atau tidak ya?


Komentar