Homeschooling Indonesia - Sudah cukup lama tidak bercerita tentang kegiatan homeschooling kami di sini. Setiap saat sebagai orangtua saya selalu berusaha membuat situasi belajar anak menjadi menyenangkan. Saya akan berpikir keras kegiatan apa yang cocok untuk anak saat anak bosan. Saya berusaha mencari cara agar anak merasa senang dan santai saat melakukan suatu kegiatan. Saya bukan ibu yang sempurna dan sangat sulit untuk mencapai itu, nada tinggi pun biasanya sering menjadi pemicu agar anak mau melakukan kegiatan hariannya dengan lancar. Tapi tak henti saya berharap bahwa apapun yang keluar dari mulut hendaknya tidak menyakiti anak-anak.
Di rumah kontrakan yang baru kami tempati anak-anak mendapatkan teman-teman baru, dan kebetulan mereka sangat menikmati waktu bermain bersama mereka. Sempat beberapa kali kegiatan belajar mereka tidak terkontrol dengan baik. Namun perlahan saya mulai menata kembali kegiatan-kegiatan harian mereka, berusaha membuat mereka disiplin dengan kegiatan dan meyakinkan diri saya sendiri bahwa sayapun harus bisa disiplin serta bersemangat dalam mengaturnya.
Meski anak-anak sering bermain dengan temannya ada kebahagiaan yang saya dapatkan dari hal itu. Anak kedua mulai bisa menggunakan sepeda roda dua, emak bahkan tidak perlu mengajarkannya. Sulung yang baru saja bisa belajar sepeda pun terlihat bahagia saat bermain. Bisa dan berani bersepeda adalah hal positif yang saya dukung untuk dijadikan salah satu kemampuan anak. Kelak semoga mereka berani dan mempunyai kemamapuan yang baik serta taat dengan aturan dalam berkendara.
Kegiatan tambahan yang saya idamkan untuk anak-anak bisa didapatkan di sini. Anak-anak akhirnya bisa latihan bela diri dasar. Meski latihan ini hanya satu minggu sekali, saya berharap secara fisik mereka bisa terjaga dan mempunyai kemampuan dasar bela diri nantinya. Prinsip saya untuk kemampuan dasar beladiri adalah keharusan, baik untuk anak laki-laki ataupun perempuan. Saya berharap mereka bisa menikmati latihan demi latihan dan nantinya bermanfaat untuk mereka. Latihan ini tidak didapatkan secara gratis, ada pembiayaan yang wajib disetorkan tiap bulannya. Nominalnya saya rasa tidak perlu disebutkan di sini.
Sulung senang dan merasa bahagia saat melakukan kegiatan bela diri ini, serta selalu menantikan jadwal latihan. Terlihat saat latihan ia menikmatinya meski secara kekuatan fisik ia belumlah begitu baik. Anak kedua terlihat masih naik turun moodnya untuk mengikuti sesi latihan, namun ia lebih bersemangat saat latihan, apalagi kalau emak dan bapak menyaksikan latihan, ia terlihat senang.
Kegiatan tambahan lain yang didapatkan anak-anak adalah berenang. Beberapa bulan sebelum pindah anak-anak mulai intens berenang dengan dibantu ayahnya. Iya, sang ayah mengajarkan anak-anak berenang disela-sela kesibukannya. Dan kebetulan ada fasilitas yang cukup baik di sini untuk berenang, jadi alhamdulillah tiap minggu anak-anak bisa belajar berenang bersama ayahnya. Sulung sudah mulai menampakkan kemampuannya. Meski belum begitu mahir, semoga nantinya sudah bisa dilepas sendiri dan mempunyai kepercayaan diri dengan kemampuannya. Sementara anak kedua masih belum serius dengan latihannya, namun ia cukup bahagia saat melakukannya.
Anak ketiga mulai dikenalkan dengan renang meski masih sangat muda, namun emak berharap anak ketiga tidak surut nyalinya saat melihat genangan air di kolam renang. Ia terlihat bahagia saat bermain air dan diajak memutari kolam oleh ayahnya.
Untuk kegiatan renang tidak berbayar, namun emak tetap berharap semoga bermanfaat untuk mereka kelak.
Kegiatan lain yang membuat anak-anak senang adalah berkebun, anak-anak memang biasanya bersemangat kalau berkebun.
Kebetulan ada cukup ruang untuk bertanam. Jadi mereka antusias memulainya dan menyiraminya setiap hari. Meski terkadang anak kedua selalu rewel dan bertanya kapan tumbuhannya membuahkan hasil, namun emak haru sabar menjelaskan prosesnya. Saya berharap meski ini hanya kegiatan sederhana, semoga nantinya bermanfaat untuk mereka. Terlihat sangat simpel, namun pelajaran yang saya petik di sini adalah saya dan anak sama-sama harus sabar, ada pelajaran mengenai sains, ada pelajaran mengenai mencintai alam, ada pelajaran mengenai ketenangan jiwa dan ada juga pelajaran mengeni disiplin. Jika mereka tidak disiplin tentu mereka bisa melihat hasilnya pada tumbuhan mereka. Pada suatu waktu saya pernah mengetahui bahwa memelihara tanaman memberikan manfaat cukup besar bagi pekerja kantoran. Ada sebuah perusahaan yang memberikan ruang khusus untuk tanaman yang harus dipelihara karyawannya, mereka bertanggung jawab atas keberlangsungannya. Ternyata hasilnya cukup bagus untuk kinerja pekerja.
Dari kegiatan-kegiatan di atas emak berharap suatu saat memberikan manfaat baik buat mereka kelak. Saat ini emak harapan emak adalah agar mereka bisa bahagia saat menjalaninya. Bahagia saat belajar? Kenapa tidak? Karena homeschooling itu (seharusnya) menyenangkan.
Semangat...
Homeschooling Indonesia..
Homeschooling menyenangkan..
Di rumah kontrakan yang baru kami tempati anak-anak mendapatkan teman-teman baru, dan kebetulan mereka sangat menikmati waktu bermain bersama mereka. Sempat beberapa kali kegiatan belajar mereka tidak terkontrol dengan baik. Namun perlahan saya mulai menata kembali kegiatan-kegiatan harian mereka, berusaha membuat mereka disiplin dengan kegiatan dan meyakinkan diri saya sendiri bahwa sayapun harus bisa disiplin serta bersemangat dalam mengaturnya.
Meski anak-anak sering bermain dengan temannya ada kebahagiaan yang saya dapatkan dari hal itu. Anak kedua mulai bisa menggunakan sepeda roda dua, emak bahkan tidak perlu mengajarkannya. Sulung yang baru saja bisa belajar sepeda pun terlihat bahagia saat bermain. Bisa dan berani bersepeda adalah hal positif yang saya dukung untuk dijadikan salah satu kemampuan anak. Kelak semoga mereka berani dan mempunyai kemamapuan yang baik serta taat dengan aturan dalam berkendara.
Kegiatan tambahan yang saya idamkan untuk anak-anak bisa didapatkan di sini. Anak-anak akhirnya bisa latihan bela diri dasar. Meski latihan ini hanya satu minggu sekali, saya berharap secara fisik mereka bisa terjaga dan mempunyai kemampuan dasar bela diri nantinya. Prinsip saya untuk kemampuan dasar beladiri adalah keharusan, baik untuk anak laki-laki ataupun perempuan. Saya berharap mereka bisa menikmati latihan demi latihan dan nantinya bermanfaat untuk mereka. Latihan ini tidak didapatkan secara gratis, ada pembiayaan yang wajib disetorkan tiap bulannya. Nominalnya saya rasa tidak perlu disebutkan di sini.
Sulung senang dan merasa bahagia saat melakukan kegiatan bela diri ini, serta selalu menantikan jadwal latihan. Terlihat saat latihan ia menikmatinya meski secara kekuatan fisik ia belumlah begitu baik. Anak kedua terlihat masih naik turun moodnya untuk mengikuti sesi latihan, namun ia lebih bersemangat saat latihan, apalagi kalau emak dan bapak menyaksikan latihan, ia terlihat senang.
Kegiatan beladiri anak-anak |
Kegiatan tambahan lain yang didapatkan anak-anak adalah berenang. Beberapa bulan sebelum pindah anak-anak mulai intens berenang dengan dibantu ayahnya. Iya, sang ayah mengajarkan anak-anak berenang disela-sela kesibukannya. Dan kebetulan ada fasilitas yang cukup baik di sini untuk berenang, jadi alhamdulillah tiap minggu anak-anak bisa belajar berenang bersama ayahnya. Sulung sudah mulai menampakkan kemampuannya. Meski belum begitu mahir, semoga nantinya sudah bisa dilepas sendiri dan mempunyai kepercayaan diri dengan kemampuannya. Sementara anak kedua masih belum serius dengan latihannya, namun ia cukup bahagia saat melakukannya.
Anak ketiga mulai dikenalkan dengan renang meski masih sangat muda, namun emak berharap anak ketiga tidak surut nyalinya saat melihat genangan air di kolam renang. Ia terlihat bahagia saat bermain air dan diajak memutari kolam oleh ayahnya.
Untuk kegiatan renang tidak berbayar, namun emak tetap berharap semoga bermanfaat untuk mereka kelak.
Menikmati berenang |
Kegiatan lain yang membuat anak-anak senang adalah berkebun, anak-anak memang biasanya bersemangat kalau berkebun.
Kebetulan ada cukup ruang untuk bertanam. Jadi mereka antusias memulainya dan menyiraminya setiap hari. Meski terkadang anak kedua selalu rewel dan bertanya kapan tumbuhannya membuahkan hasil, namun emak haru sabar menjelaskan prosesnya. Saya berharap meski ini hanya kegiatan sederhana, semoga nantinya bermanfaat untuk mereka. Terlihat sangat simpel, namun pelajaran yang saya petik di sini adalah saya dan anak sama-sama harus sabar, ada pelajaran mengenai sains, ada pelajaran mengenai mencintai alam, ada pelajaran mengenai ketenangan jiwa dan ada juga pelajaran mengeni disiplin. Jika mereka tidak disiplin tentu mereka bisa melihat hasilnya pada tumbuhan mereka. Pada suatu waktu saya pernah mengetahui bahwa memelihara tanaman memberikan manfaat cukup besar bagi pekerja kantoran. Ada sebuah perusahaan yang memberikan ruang khusus untuk tanaman yang harus dipelihara karyawannya, mereka bertanggung jawab atas keberlangsungannya. Ternyata hasilnya cukup bagus untuk kinerja pekerja.
Mari berkebun |
Dari kegiatan-kegiatan di atas emak berharap suatu saat memberikan manfaat baik buat mereka kelak. Saat ini emak harapan emak adalah agar mereka bisa bahagia saat menjalaninya. Bahagia saat belajar? Kenapa tidak? Karena homeschooling itu (seharusnya) menyenangkan.
Semangat...
Homeschooling Indonesia..
Homeschooling menyenangkan..
Terima kasih ceritanya. Senang ya anak-anak dengan lingkungan baru. Yang penting ortu juga senang
BalasHapusSama-sama, terimakasih juga sudah berkunjung mbak Helena 😊
Hapus